Backpacker ke Macau Day-1 : Macau Tower – Venetian Resort

Posted: April 22, 2014 in Travel

12 Mei 2013

Besok paginya, kita pergi ke Macau naik Ferry. Dari penginapan ke pelabuhan, kita naik kereta dari stasiun Metro. Si Ade’ maunya nuker Pass Card, lumayan sisanya masih banyak. Tapi nyari tempat buat refund ga nemu,akhirnya direlakanlah kartu itu ga di-refund. Pas di kereta,kita  ketemu sama orang Indonesia yg tinggal di Belanda. Mereka mengira kita TKW, hehee… Tapi setelah ngobrol, dijelaskan kalau kita ini sedang bacpackeran.

Ferry Dari Shenzhen ke Macau

Pelabuhannya lumayan rapi. Untung saja kita tidak menunggu lama untuk naik kapali Ferry menuju Macau. Dikira tempat duduk sesuai tiket, ternyata semaunya. Perjalanan Shenzhen – Macau ga’ sampe 1 jam. Pas sampe Pelabuhan di Macau, kita diwajibkan mengisi kartu kedatangan. Untuk masuk ke Macau, tidak diperlukan Visa. Daaaan…tiba-tiba kita diserbu oleh TKW yang mau pada  liburan juga di Macau, buat ngisiin kartu kedatangan! 🙂 “Dari tadi kita disini, ga tau gimana ngisinya. Ga bisa Bahasa Inggris”. Yak ampuuuuun….. Ternyata. Mana mereka awalnya mau ditulisin, males amat yak.. Bukannya ga mau bantu,tapi mereka banyak sekali. Akhirnya kita contohin aja cara ngisinya. Tapi ada satu ibu-ibu yang saya bantu isi karena kelihatannya sudah susah menulis. Yang lucu, pas saya isi Tanggal lahir dia, dia complain “Mba, tahun lahir saya bukan tahun segitu”. Terus saya jawab “Loh..ini di Paspor Ibu kan segitu” sambil saya tunjuk paspornya. “Oh iya, saya lupa.. Kan udah diganti”. Dalam hati saya cuma nyengir, di Paspor itu tahun lahir si Ibu lebih muda dibanding aslinya.

Kalau lihat penampilan mereka, saya sungguh takjub loh sama mbak-mbak TKW ini. Mereka dandannya lebih keren dari saya. Mereka sedang libur satu hari, jadi dimanfaatkn untuk berlibur di Macau. Sorenya mereka pulang kembali ke majikannya di Hongkong. Jadi ingat film “Minggu Pagi di Victoria Park”, di Hongkong ini memang ada hari liburnya sekali dalam seminggu. Kalau tidak main, mereka memanfaatkan waktu berkumpul dengan teman-teman sesama TKW di Victoria Park.

Nyari hotel dari pelabuhan ke Bandara lumayan gampang. Tapi repot kemana-mana naik bis,macet. Pandangan pertama liat Macau: kok gini? Padahal awalnya  udah mikir wow-nya bakal kayak las Vegas, blink-blink gitu. Taunya setelah keliling hanya di beberapa tempat saja yang keren, selebihnya kota dengan bangunan tua. Di Macau ini ga ada MRT, kemana-mana naik Bus. Kotanya kecil dan lumayan padat. Di beberapa tempat terlihat lokasi-lokasi mewah, kasino, dan pusat perbelanjaan.

Karena sudah siang, kita sudah bisa check in Hotel. Ini sudah tujuan terakhir dari beberapa tujuan perjalanan kita, jadi hotel yang dipilih pengennya lebih bagus. Itu aja dengan harga 800rb-an (mahal ya…). Dapetnya hotel yang standar, tapi lumayan nyaman. Kalau bandingin dengan hotel di Jakarta, bisa nginap di hotel bagus tuh!

Sampe hotel kita istirahat sebentar, sambil ngemil makanan yang kita dapet di 7Eleven dekat hotel.  Kita main asal bawa aja cemilan, tanpa lihat bahan-nya. Waktu itu kita ambil Pretzz rasa Pizza, iseng-iseng si Adek baca bahan yang tertera di kardus, dan langsung teriak : “Waaah…mengandung Babi!” Langsung aja saya ke kamar mandi dan muntahin makanan yang sudah terlanjur dimakan. Lain kali hati-hati deh… Tapi pas sudah sampai di Indonesia, saya coba cari produk yg sama di Supermarket. Produk itu memang produk impor, pas baca bahannya tidak ditulis mengandung Babi, tapi tidak ada juga logo Halal dari MUI-nya.

Setelah leyeh-leyeh sejenak, kita bersiap untuk melanjutkan jalan-jalan ke lokasi wisata yang sudah kita agendakan. Waktu kita di Macau cuma sampai esok hari. Tujuan pertama, Ama temple yang berada tidak jauh letaknya dari  hotel. Karena kita Muslim, jadi bingung juga kesana mau ngapain. Cuma lihat dari luar, terus kita mau melanjutkan perjalanan ke Macau Tower saja. Kita naik Bus dari Ama Temple, tapi tidak ada Bus yg berenti.  akhirnya nyari rute bus lawan arah jadinya jauh, muter-muter  dan macet! Tapi ada hikmahnya, sampai Macau Tower pas sudah mau gelap. Pemandangannya jauh lebih keren di saat sunset.

Landscape3

Landscape1

Setelah puas melihat pemandangan saat sunset di Macau Tower, kita lanjut ke Venetian resort pakai bus gratis dari Macau Tower. Kenapa Venetian Resort? Sebetulnya kita punya alasan pergi kesini. Saya dan si Adek ini sama2 penggemar K-drama, dan suka dengan K-Drama yang judulnya “Boys Before Flowers”. Salah satu lokasi shooting-nya di Macau. Di situ pemandangannya keliatan sangat keren yang katanya itu di Venetian Resort. Jadi, bolehlah dibilang, kalau kita ini korban Film Korea! Hehee…

Sebetulnya, Bus gratis tadi tidak ke Venetian Resort. Tapi masih dekat-dekat situ, akhirnya kita pilih saja. Jadi, tempat-tempat Kasino itu banyak mempermudah pengunjungnya dengan menyediakan bus gratis. Dan konyolnya, kita malah nyasar masuk ke Kasino pas nyari tempat gondola 🙂 Lokasi gondola itu adanya di Mall yang memang menyatu dengan tempat kasino. Sampai-sampai Satpam yang  jaganya kaget. Ini pada pakai hijab kok masuk Kasino. Tapi pas dibilang kita cuma numpang lewat dan mau ke Gondola, dia maklum. Tadinya pengen foto-foto disini, tapi tidak boleh foto-foto di Kasino.

Landscape8

Akhirnya, setelah nyasar dan melewati beberapa lantai, impian kita terwujud untuk menyaksikan Gondola. Meski lokasinya di mall, tapi atapnya dibuat seperti langit buatan yang seperti langit sungguhan. Awannya saja seperti bergerak.  Kita disini gak naik gondola-nya, cuma lihat orang naik gondola, foto-foto, sambil nikmatin tukang gondola-nya nyanyi seriosa gitu. Keren deh! Percis seperti di film “Boys Before Flower” :)\

Landscape7

Pulangnya kita bingung, muter mall  nyari bus gratisan dari Venetian Resort ga nemu. Nemu resto cepat saji akhirnya kita makan dulu isi perut yang sudah keroncongan. Untung masih ada bus biasa yang masih beroperasi dan berhenti sampai dekat hotel. Padahal sudah ketar-ketir takut ga dapat angkutan, karena lokasi Venetian Resort ini jauh banget dari hotel. Sampai hotel sekitar jam 10 malam, mata sudah 5 Watt, badan lunglai, langsung tiduuuur!

Leave a comment